Selasa, 19 Mei 2009
Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama) sebagai peningkatan tekanan darah sistole (lebih 140 mmHg) dan atau peningkatan tekanan darah diastole (lebih 90 mmHg).
Hipertensi / tekanan darah tinggi merupakan faktor utama terjadinya penyakit jantung. 90 % hipertensi / tekanan darah tinggi tidak diketahui sebabnya (hipertensi primer) sedangkan sisanya, 10 % (hipertensi sekunder) disebabkan karena penyakit (ginjal, dislipid, dll.)
Penyebabhipertensi / tekanan darah tinggi :
1. Genetik / keturunan disertai paling sedikit 3 faktor lingkungan,
yaitu stress, obesitas / kegemukan, dan konsumsi garam.
2. Kurang gizi
3. Konsumsi alkohol
4. Umur dan jenis kelamin
5. Kurang aktivitas
6. dll.
Pada hipertensi / tekanan darah tinggi yang disertai dengan kegemukan, diet dimaksudkan untuk menurunkan berat badan sampai mencapai normal / berat badan ideal (BBI).
Pengaturan konsumsi natrium (Na). Makanan sumber natrium (Na) antara lain garam, baking powder, makanan dengan bahan pengawet, produk hewani (daging, telur, susu, dll.). Pada hipertensi tingkat berat, garam tidak digunakan.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.
Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.
Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor resiko dan sebaiknya diberikan perawatan.
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Sebaliknya, jika:
Aktivitas memompa jantung berkurang
Arteri mengalami pelebaran
Banyak cairan keluar dari sirkulasi
Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.
Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
- sakit kepala
- kelelahan
- mual
- muntah
- sesak nafas
- gelisah
- pandangan menjadi kabur
yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan "koma" karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
Mereka yang menderita Hipertensi (tekanan darah tinggi), saat ini semakin banyak. Diperkirakan 20 tahun dari sekarang, penderita Hipertensi akan mencapai lebih dari 1,5 milyar orang. Ini berarti dibanding tahun 2000, terjadi peningkatan hingga 60%.
Dugaan ini berdasarkan dari data global selama dua dekade. Data ini diteliti karena Hipertensi merupakan faktor risiko untuk sejumlah penyakit membahayakan seperti penyakit jantung, stroke dan penyakit ginjal.
Di tahun 2000 saja, sebanyak 26% orang dewasa menderita Hipertensi. Jadi sekitar 972 juta orang yang mengalaminya. Dan angka ini semakin meningkat tajam. Diperkirakan di tahun 2025, sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia yang menderita Hipertensi, dimana penderitanya sedikit lebih banyak pada kaum wanita (30%) dibanding kaum pria (29%).
Peningkatan ini terutama terjadi di negara-negara berkembang. Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus Hipertensi terjadi terutama di negara-negara berkembang di tahun 2025. Dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025.
Prediksi ini didasarkan angka penderita Hipertensi saat ini dan pertumbuhan penduduk yang diduga akan terjadi. Jika angka kasus baru Hipertensi ternyata meningkat lebih tinggi dari yang diduga semula, maka jumlah penderita itu akan lebih tinggi lagi dari yang diduga semula.
Oleh karena itu, diperlukan usaha dari setiap orang untuk mencegah penderita Hipertensi semakin meningkat. Diperlukan usaha pencegahan, deteksi dini, pengobatan dan kontrol dari masing-masing orang terhadap tekanan darahnya. Perubahan gaya hidup diperlukan untuk menurunkan prevalensi dari Hipertensi.
Hindari alkohol dan merokok. Semua bentuk hipertensi / tekanan darah tinggi menyebabkan kelainan ginjal dan kelainan itu akan memperberat hipertensi.
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah gejala yg wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester 1. Mual biasanya terjadipada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala2 ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primi gravida dan 40-60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan
Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh karena toksik;
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yg telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut ;
1. Molahidatidosa dan kehamilan ganda. . Frekuensi ygtinggi dari Molahidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan karena pada kedua keadaan tersebut hormon khorionik gonadothropin dibentuk berlebihan
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yg menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik
3. Alergi, sebagai salah satu respon dari haringan ibu terhadap anak juga disebut sebagai salah satu faktor organik
Pap Smear : Deteksi Dini Kanker Serviks
Manfaat Pap Smear? Pap Smear berguna untuk mendeteksi secara dini kanker mulut rahim (karsinoma serviks). Kanker mulut rahim yang ditemukan pada stadium dini atau masih terbatas di daerah mulut rahim, relatif lebih mudah pengobatannya dan mempunyai kemungkinan lebih besar untuk sembuh, dibanding dengan kanker mulut rahim stadium lanjut.
Siapa Aja yang sebaiknya diperiksa Pap Smear? Setiap wanita yang telah berumur 18 tahun, atau wanita yang telah aktif secara seksual. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap tahun walaupun tidak ada gejala kanker. Pemeriksaan dilakukan lebih dari setahun jika sudah mencapai umur 65 tahun atau tiga pemeriksaan berturut-turut sebelumnya menunjukkan hasil normal. Pemeriksaan lebih sering dilakukan pada wanita yang mempunyai lebih dari satu pasangan, telah berhubungan seksual sejak remaja, mempunyai penyakit kelamin, merokok, dan ada infeksi Human Papilloma Virus.
Bagaimana Prosedur Pap Smear?
1.Operator akan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
Tidur telentang dengan kedua kaki berada pada penyangga kaki di kiri dan kanan tempat tidur.
2.Operator akan memeriksa apakah ada pembengkakan, luka, inflamasi, atau gangguan lain pada alat kelamin bagian luar.
3.Memasukkan instrumen metal atau plastik yang disebut spekulum ke dalam vagina. Tujuannya agar mulut rahim dapat leluasa terlihat.
4.Dengan swab atau spatula kayu, atau semacam sikat, operator mengambil sel pada saluran mulut rahim, pada puncak mulut rahim, dan pada daerah peralihan mulut rahim dan vagina.
5.Operator akan meletakkan sel-sel tersebut pada kaca obyek yang kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
6.Spekulum kemudian dilepaskan.
7.Operator biasanya akan melanjutkan memeriksa ovarium, uterus, vagina, tuba fallopi, dan rektal (anus) dengan tangannya.
Pemeriksaan Pap Smear tidak membutuhkan pembiusan, baik bius lokal maupun bius umum.
Jika pada Pap Smear ditemukan gambaran sel yang tidak normal maka akan dilakukan biopsi (pengambilan sedikit jaringan mulut rahim) untuk pemeriksaan mikroskop lebih lanjut. Pemeriksaan biopsi berguna untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan Pap Smear.
Kondom dan Masa Subur Wanita
Apakah kondom ? Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat karet/lateks, berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung untuk menampung sperma. Kondom biasa digunakan ketika istri sedang dalam masa subur. Biasanya para suami sudah mengetahui masa subur sang istri dengan sistem kalender.
Bagaimana gambaran fisik kondom ? Kebanyakan kondom terbuat dari karet lateks tipis, tetapi ada yang membuatnya dari jaringan hewan (usus kambing) atau plastik (polietilen).
Sekarang banyak jenis kondom yang berbeda dalam hal bentuk: Ada yang ujungnya rata, ada juga yang ujungnya memiliki penampung untuk penampung sperma. Pada saat ini yang banyak beredar di pasaran adalah bentuk kondom yang memiliki bundaran kecil di ujungnya sebagai penampung sperma.
Warna : Ada yang tidak tembus pandang, ada pula yang transparan, dengan berbagai macam warna. Sekarang ini, Jenis transparan dengan berbagai macam warna sesuai aroma adalah yang banyak beredar di pasaran.
Lubrikasi : Ada yang menggunakan minyak silikon, Jelly, bedak atau yang kering. Jelly dan bedak untuk saat ini jarang digunakan pada kondom yang beredar di Indonesia.
Ketebalan : Kondom memiliki ketebalan yang standar dan tipis. Biasanya orang cenderung memilih yang sangat tipis untuk kenyamanan dalam pemakaian.
Permukaan : Hem, bergelombang, tidak licin. Sekarang ini permukaan kondom semakin bervariatif. Para produsen kondom lebih kreatif untuk menarik konsumen untuk menggunakan kondom. Misalnya saja sekarang banyak beredar kondom yang bergerigi, berulir dll. Hal ini betujuan untuk menambah sensasi dalam hubungan suami istri yang menggunakan kondom.
Spermicida : Kondom yang beredar ada yang menggunakan spermicida, ada juga yang tidak. Spermicida yang digunakan biasanya nonoxyne-9 atau menfegol. Spermicida berfungsi untuk membunuh sperma. Penggunaan spermicida ini untuk menambah efektifitas kondom sebagai alat kontrasepsi
Bagaimana kondom bisa berfungsi sebagai alat kontrasepsi ? Kondom akan menghalangi sperma masuk ke dalam rahim, sehingga akan melindungi wanita dari kehamilan yang tidak diinginkan, karena sel sperma dan sel telur tidak bertemu.
Kapan kondom digunakan ?
Bila hubungan seksual dilakukan pada saat istri sedang dalam masa subur. Untuk mengetahui masa subur wanita anda bisa menghitungnya menggunakan sistem Kalender Masa Subur.
Bila istri tidak cocok dengan semua jenis alat/metode kontrasepsi.
Setelah vasektomi kondom perlu dipakai sampai enam minggu.
Sementara menunggu penggunaan metode/alat kontrasepsi lainnya.
Bagi calon peserta Pil KB yang sedang menunggu haid
Apabila lupa minum pil KB dalam jangka waktu lebih dari 36 jam.
Apabila salah satu dari pasangan suami istri menderita Penyakit Menular Seksual termasuk HIV/AIDS
Dalam keadaan tidak ada kontrasepsi lain yang tersedia atau yang dipakai pasangan suami istri
Sementara menunggu pencabutan implant/susuk KB/alat ontrasepsi bawah kulit, bila batas pemakaian implant telah habis.
Bagaimanan cara menggunakan kondom ?
Pegang bungkus kondom dengan kedua belah tangan, lalu dorong kondom dengan jari ke posisi bawah. Tujuannya agar tidak tersobek saat membuka bungkusnya. Selanjutnya sobek bagian atas bungkus kondom.
Dorong kondom dari bawah agar keluar dari bungkusnya, kemudian pegang kondom dan perhatikan bagian yang menggulung harus berada di sebelah luar
Pencet ujung kondom dengan ibu jari dan telunjuk agar tidak ada udara yang masuk dan letakan pada kepala penis.
Pada saat kondom dipasang, penis harus dalam keadaan tegang (ereksi). Pasanglah kondom dengan menggunakan telapak tangan untuk mendorong gulungan kondom hingga pangkal penis (jangan menggunakan kuku karena kondom dapat robek).
Setelah ejakulasi, cabut penis dari vagina ketika masih ereksi, dan tahan kondom di pangkal penis dengan jari agar kondom tidak lepas dan tidak meninggalkan air mani di vagina
Setelah menggunakan, ikat kondom agar cairan sperma tidak keluar. Kondom bekas langsung dibuang ke tempat yang seharusnya, untuk mencegah mengkontaminasi orang lain, terutama anak-anak.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan kondom
Periksalah tanggal kadaluwarsa pada bungkus kondom. Periksalah kondisi bungkus kondom, jangan menerima atau membeli kondom yang bungkusnya sudah rusak, ada gelembung udara di dalamnya dan berlubang
Gunakan kondom baru setiap kali bersanggama. Hati-hati membuka bungkus kondom, jangan sampai kondom sobek.
Pasang kondom sebelum kontak genital, untuk mencegah masuknya sperma atau bibit penyakit ke dalam vagina, (atau sebaliknya)
Hati-hati dalam memasang dan melepaskan kondom bagi mereka yang memiliki kuku panjang atau cincin dengan bagian yang tajam
Jika pelican yang ada pada kondom dirasa kurang, gunakan lubrikan atau jelly yang dianjurkan. Jangan gunakan bahan-bahan seperti vaselin, lotion, atau produk minyak lainnya, karena dapat meningkatkan kemungkinan robeknya kondom.
Bila kondom pecah atau robek selama senggama, gunakan segera spermisida (busa atau gel), dan pertimbangkan menggunakan kontrasepsi darurat, untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Simpan persediaan kondom di tempat yang sejuk dan kering. Jauhkan kondom dari sinar lampu neon, TL dan letakan di tempat yang tidak terkena matahari langsung atau di tempat yang panas.
Sebaiknya tidak meletakan kondom di saku celana, karena suhu tubuh dapat mempengaruhi kualitas kondom. Jangan gunakan kondom bila terlihat rusak atau lapuk, karena cenderung robek.
Apakah kelebihan kondom ?
Efektif sebagai alat kontrasepsi bila dipakai dengan baik dan benar. Murah dan mudah didapat tanpa resep dokter dan dapat didistribusikan oleh dan untuk masyarakat (community based).
Praktis dan dapat dipakai sendiri 4. Tidak ada efek hormonal. Dapat mencegah kemungkinan penularan Penyakit Menular Seksual termasuk HIV/AIDS, Mudah dibawa.
Kondom menggunakan pelicin/pelumas sehingga dapat menambah frekuensi hubungan seksual dan secara psikologis menambah kenikmatan.
Kondom membantu suami yang mengalami ejakulasi dini. Adanya jaminan pengawasan kualitas produksi bahwa produk layak dipasarkan. Sebelum dipasarkan kondom harus diuji di laboratorium dan harus memenuhi Standar Internasional yang ditetapkan oleh ISO (International Organitation Standardization), CEN (Comitee European de Normalization), dan ASTM (American Socienty for Testing and Materials).
Apakah keterbatasan kondom ?
Kadang-kadang ada pasangan yang alergi terhadap karet kondom. Selain itu., kondom hanya dapat dipakai satu kali. Secara psikologis kemungkinan mengganggu kenyamanan
Kondom kadaluarsa mudah sobek dan bocor.
Bagaimana tingkat efektifitas kondom dalam mencegah kehamilan ?
Efektif sebagai kontrasepsi bila dipakai dengan baik dan benar.
Angka kegagalan teoritis 3%, praktis 5 -20%. Sangat efektif jika digunakan pada waktu istri dalam periode menyusui (Lactation Amenorrhae Method)
Akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan sistem kalender masa subur istri.
Dimana mendapatkan kondom ? Kondom dapat diperoleh di:
Apotik
Klinik KB
Pos KB Desa
Toko Obat
Pasar Swalayan
Vending Machine Kondom.
Puskesmas/puskesmas pembantu
PPKBD/sub PPKBD